Sejarah Banten melawan VOC Dan Masa Runtuh nya kerajaan banten
Ada banyak arti yang berbeda untuk nama Banten. Salah satunya berarti jatuhnya berlian. Sejarah Banten menunjukkan bahwa masyarakatnya pada awalnya menyembah berhala kemudian memeluk agama Buddha.
Banten berasal dari kata sanggahan karena masyarakatnya tidak mau tunduk pada peraturan yang dibuat Belanda saat itu.
Penjajah datang menguasai Banten setelah didatangi para pedagang dari penjuru dunia. Penyebaran Islam di Banten dimulai ketika para pedagang Islam datang ke Banten.
Pada tanggal 8 Oktober 1526 Kadipaten Banten didirikan. Sultan Banten pertama ditambahkan oleh Hasanudin dari tahun 1552 sampai 1570.
Banten menjadi pusat kerajaan Islam dan pusat perdagangan Nusantara pada abad ke-16-17 di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Sultan Muhammad Rafiudin adalah Sultan Banten ke-20 yang memerintah dari tahun 1813 hingga 1820.
Mereka berhasil mengusir penjajah dari Banten. Rakyat Banten ingin menjadi provinsi setelah Indonesia merdeka
.
![]() |
berkahmediainfo.com |
Pada tahun 1963, panitia Propinsi Banten dibentuk. Dalam rapat pengurus Provinsi Banten dan DPR, mereka sepakat memperjuangkan pembentukan Provinsi Banten. Presidium panitia pusat Propinsi Banten disahkan pada tanggal 25 Oktober 1970 dalam Musyawarah Besar Banten.
Butuh perjuangan untuk memisahkan Provinsi Banten dari Jawa Barat. Perjuangan rakyat Banten semakin gigih pasca era reformasi karena angin demokrasi dan isu otonomi daerah mulai terasa.
Pedoman pokok, rencana kerja dan rekomendasi pembentukan panitia Provinsi Banten disusun oleh badan kerja pengurus panitia Provinsi Banten setelah diadakan deklarasi oleh masyarakat Banten di Alun-alun Serang.
Untuk memperkuat dukungan terhadap pembentukan Provinsi Banten, telah dibentuk beberapa sub panitia.
RUU Provinsi Banten disahkan pada tanggal 4 Oktober 2000 oleh DPR RI. Pada saat itu Provinsi Banten berdiri pada tahun 2000.
Saat itu Kerajaan Banten memiliki pemerintahan yang dijalankan oleh Sultan. Pemerintahannya mengalami banyak kemajuan. Banten menjadi tempat perdagangan internasional karena kedekatannya dengan Sumatera dan Kalimantan.
Pendidikan dan kebudayaan Islam maju, memodernisasi bangunan istana dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeels, dan juga membangun angkatan laut dengan tujuan melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan Eropa. Dominasi Sultan Ageng Tirtayasa dan putranya Sultan Haji membuat para penjajah mengeluh. Sultan Haji dan penjajah bekerja sama untuk menggerogoti kekuasaan ayahnya. Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji mengambil alih tahta setelah ayahnya ditangkap dan dipenjarakan.
Tanda pertama tanah Banten dikuasai adalah ditangkapnya Sultan. Penunjukan itu disertai syarat, meski Sultan Haji menjadi raja berikutnya. Banyak terjadi kekacauan dan pemberontakan di Banten saat itu karena Kesultanan Banten tidak lagi berdaulat.
Baca Juga : Silsilah Kerajaan Sriwijaya Dan Masa Kejayaan hingga Runtuhnya Sriwijaya
Kerajaan Banten pada masa keruntuhan nya
Jika Anda terbiasa dengan politik mengadu domba satu sama lain, Anda akan tahu bahwa itu melibatkan pengkhianatan dan kematian banyak pemerintah. Politik turut andil dalam kejatuhan Kerajaan Banten.
Keteguhan sultan melawan VOC menyebabkan munculnya politik adu domba di tengah masa keemasan kerajaan. Kebijakan ini dilakukan oleh Sultan Haji dan ayahnya. Sultan Haji ingin bekerja sama dengan Belanda untuk menggerogoti kekuasaan ayahnya.
Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjarakan pada tahun 1683 agar dapat memberikan kekuasaannya kepada putranya. Pada saat itu VOC berhasil menguasai kerajaan. Rakyat Banten semakin menderita sejak saat itu.
Kerajaan banten mempunyai beberapa sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan menjadi salah satu faktor yang membuat kerajaan ini tetap berdiri. Islam dijadikan sebagai pilar berdirinya kerajaan. Pemimpin kerajaan ini memiliki gelar.
Ada dua gelar yang dimiliki ahli waris Sultan. Ada dua gelar untuk orang yang bekerja di pemerintahan. Tubagus Ratu dan Sayyid digunakan oleh para bangsawan di kerajaan.
Pusat pemerintahan kerajaan terletak di antara Cibanten dan Cikarangatu. Lokasinya Kota Serang dan Surosowan Banten Lama. Masjid Agung Banten memiliki mercusuar dan kawasan sekitar pusat pemerintahan juga terdapat alun-alun pasar.
Para sultan membawa kerajaan ke masa kejayaannya. Sultan Hasanuddin dan Sultan Ageng Tirtayasa hadir. Perekonomian meningkat di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa Bantens. Kanal dibangun menggunakan 16.000 orang.
Post a Comment for "Sejarah Banten melawan VOC Dan Masa Runtuh nya kerajaan banten"