Perilaku Hemat Energi dalam Kehidupan dan Teknologi Tidak Ramah Lingkungan
Teknologi telah digunakan oleh manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Kebutuhan akan sumber energi menyebabkan manusia memanfaatkan berbagai sumber daya alam. Dalam pemanfaatannya, manusia sering menggunakan berbagai cara bahkan mengarah ke eskploitasi sumber daya alam. Akibatnya sumber daya alam semakin berkurang jumlahnya terutama sumber daya alam fosil yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Guna mencegah berkurangnya sumber daya alam dalam waktu singkat, maka manusia harus melakukan perilaku hemat energi.
1. Perilaku Hemat Energi dalam Kehidupan
Perilaku hemat energi dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut.
a. Menghemat bahan bakar minyak (BBM) untuk mengurangi polusi udara dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki jika ingin pergi ke tempat yang relatif dekat dan dapat dijangkau. dengan sepeda atau jalan kaki. Selain menghemat energi BBM, menggunakan sepeda atau jalan kaki dapat menyehatkan tubuh.
b. Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan atau jangan terlalu lama menyalakan kendaraan ketika akan digunakan.
c. Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari.
d. Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air, penuhilah bak mandi dan tempat penampungan air dalam sekali waktu.
e. Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci.
Baca Juga : Daftar Edukasi
2. Teknologi Tidak Ramah Lingkungan
Teknologi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masih menggunakan sumber energi tak terbarukan. Contoh sumber energi tak terbarukan yang sering digunakan adalah batu bara dan minyak bumi.
a Pengolahan Minyak Bumi.
Minyak bumi adalah sumber energi tak terbarukan yang berasal dari bahan bakar fosil. Minyak bumi yang didapatkan melalui proses pengeboran dapat diolah menjadi gas elpiji, minyak tanah, bahan baku aspal, pelumas, nafta, solar, avtur, dan bensin. Minyak bumi yang keluar dari kerak bumi disebut minyak mentah atau petroleum. Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon yang dapat terbakar. Guna mengambil minyak mentah dari perut bumi harus melalui pengeboran dan memompanya keluar permukaan bumi. Jenis minyak ini menyusun 30% dari persediaan minyak bumi. Adapun jenis minyak lainnya sebesar 70% didapatkan dari kandungan minyak mentah pada bebatuan atau pasir minyak yang disebut heavy crude oil yang bercampur dengan air dan mengandung banyak sulfur. Eksploitasi 70% minyak heavy crude oil dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Sebelum dilakukan penambangan, hutan terlebih dahulu ditebang, aliran air dikeringkan, dan beberapa altran sungal dialihkan.
2) Timbunan seperti tanah berpasir, bebatuan, dan tanah lempung diambil sehingga terlihat bebatuan dan pasir minyak.
3) Bebatuan dan pasir minyak tersebut digali dengan bantuan alat berat lalu dibawa menggunakan truk besar menuju tempat pemrosesan selanjutnya.
4) Bebatuan dan pasir minyak dicampur dengan air panas dan uap untuk diambil kandungan bitumennya lalu diubah menjadi minyak mentah yang selanjutnya siap untuk diolah di kilang minyak.
Selanjutnya minyak mentah yang telah didapatkan akan diolah dengan dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen penyusunnya. Proses pengolahan minyak bumi dilakukan dengan metode distilasi atau penyulingan. Pada proses penyulingan, minyak bumi dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
b. Pengolahan Batu Bara.
Batu bara adalah bahan bakar fosil yang berbentuk padat dan berasal dari tanaman yang terkubur 300-400 juta tahun lalu dan terpapar panas yang tinggi dan tekanan selama jutaan tahun. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Pengolahan batu bara dilakukan melalui penambangan yang mengakibatkan meluasnya penggundulan hutan, erosi tanah, kehilangan sumber air, polusi udara, dan rusaknya keutuhan sosial masyarakat yang tinggal di dapat menghasilkan emisi karbon dioksida dan sulfur dioksida yang menyebabkan hujan asam. Selain itu, pemakaian batu bara menghasilkan partikel debu halus yang menyebabkan penyakit pernapasan akut. Batu bara yang dekat lokasi pertambangan. Penggunaan batu bara Gambar jenis-jenis batu bara dimanfaatkan oleh manusia memiliki jenis dan kualitas yang berbeda. Perbedaan jenis dan kualitas batu bara disebabkan pada tekanan, panas, dan waktu terbentuknya batu bara. Berdasarkan hal tersebut, batu bara dibedakan menjadi lima jenis sebagai berikut.
1) Antrasit Antrasit merupakan jenis batu bara dengan kualitas terbaik dengan ciri-ciri berwarna hitam metalik. Antrasit mengandung sekitar 86-98% unsur karbon dan 8% kandungan air.
2) Bituminus Bituminus merupakan batu bara dengan Kualitas kedua. Mengandung 68-86% unsur karbon dan 8-10% kandungan air. Batu bara jenis ini banyak terdapat pada negara Australia.
3) Sub bituminus Sub bituminus merupakan jenis batu bara dengan kualitas ketiga mengandung sedikit karbon dan banyak air.
4) Lignit Lignit merupakan batu bara yang berwarna cokelat muda, sangat lunak dan memiliki kandungan air sekitar 35-75%. 5) Gambut Gambut adalah jenis batu bara yang memiliki ciri berpori dan mengandung kadar air di atas 75%.
No code
ReplyDeleteWow nicw
ReplyDeleteNice
ReplyDelete