Kisah sejarah prabu siliwangi yang sebenarnya
Sejarah prabu Siliwangi yang seberanya - Hampir semua pegunungan di tatar sunda menjadi tempat hunian para leluhur pajajaran gunung munara, gunung galuh, gunung kapur, ciampea, gunung gede, gunung ciremai, gunung selamat, serta gunung Padang. Rupanya, pegunungan yang menjadi suatu tempat yang mengesankan dengan alasan tertentu. Selain itu juga, dalam babad pegunungan lainnya di luar pulau sunda juga banyak yang mencatat riwayat tentang sejarah prabu Siliwangi yang menjadi tokoh kerajaan pajajaran.
Kondisi yang berbeda prabu siliwangi
Tentunya kondisi tempat tempat tersebut sudah jauh berbeda dengan keadaan sekarang. Dahulu kala keadaan alam masih hutan lebat masih berupa Padang savana tanpa pepohonan. Di lain pihak juga, prabu Siliwangi juga menyukai gua dan lembah yang mendekati aliran sungai. Oleh karena itu, prabu Siliwangi telah mengukir sejarah di berbagai wilayah seperti batu tulis, kutamaneuh, kuta wesi, pasir angin, cengkok, cangkuang.
Yang salah satu merupakan tempat awal penyebaran keturunannya sebelum tersebar ke seantero Nusantara. Tetapi di luar tempat tempat tersebut, bagaimana sebenarnya tentang tabir adanya prabu Siliwangi walaupun terkadang masih bersifat legenda, namun nama tempat maupun nama tokoh menjadi alasan kuat yang selalu merujuk padanya sebagai sebuah untaian riwayat pada akhirnya tetap perlu ditelusuri tidak hanya oleh keturunan prabu Siliwangi, tetapi oleh seluruh orang sunda. Sehingga dapat beliau menemukan titik terang.
Di lain pihak masih banyak lokasi yang belum terungkap di belakangan jagat raya ini yang pernah dijelajahi oleh prabu Siliwangi. Meskipun dengan kendala yang ada seperti narasumber yang sulit mengungkap sejarah prabu Siliwangi baik menuturkan dengan pendekatan secara batiniah ataupun artefak.
Disadari menuturkan kisah tentang sejarah prabu Siliwangi.
Disadari menuturkan kisah tentang sejarah prabu Siliwangi maka harus dari sumber yang berkompeten karena tidak mustahil akan menjadi polemik dan cerita yang usang di kalangan rakyat serta anak keturunan prabu Siliwangi bahkan mungkin tidak direstui oleh objeknya. Dalam pengungkapannya pun harus orang yang tepat dan memiliki warisan sejarah serta mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf lingga sangkala kawi, sansekerta maupun bahasa.
Maruhun dan jika menyimak Siliwangi sebaiknya harus identik dengan zaman purba dan bebatuan. Karena latar belakang pada zamannya selalu meninggalkan jejak batu, batuan, gua dan batu bertulis yang merupakan tanda warisnya. Dan menurut orang tua yang dulu semua peninggalan itu diawali dari rumpin dan ciampea di daerah bogor. Karena dari sanalah awal mula prabu Siliwangi digelar ke alam Persada ini.
![]() |
berkahmediainfo.com |
Walaupun demikian, sebagai juga penghormatan kepada leluhur yang menjadi nenek moyang di sini, kita tetap berusaha untuk menelusuri yang sulit itu dengan coba terus mengungkap secercah tentang sejarah prabu Siliwangi. Karena bagaimanapun juga nama prabu Siliwangi bagi rakyat tatar sunda sangat erat kaitannya dengan nama kebesaran daerah.
Berkaitan dengan keberadaan nama kerajaan, pajajaran nama Siliwangi banyak dihubungkan dengan nama kerajaan tarumanegara maupun dengan nama sunda atau nama kerajaan. Pajajaran. Hanya di sini kita akan singgung nama kerajaan pajajaran saja karena nama kerajaan pajajaran mungkin yang paling tepat dan sangat berarti. Namun.
Baca Juga : Cerita sejarah cirebon dan asal usul cirebon
Bukan nama lainnya diabaikan sebagai contoh nama tarumanegara yang asal usulnya disebut demikian karena di kawasannya banyak pohon tarum dan sebuah negara sebagai tanda dari akses sunda.
Namun kerajaan pajajaran sendiri adalah hasil upaya sang pemimpin. Menurut orang tua, nama kerajaan pajajaran adalah nama lain dari kata jajaran atau berjajar jajaran tempat atau jejeran anak cucu dan keturunannya. Setiap keturunan kerajaan Pajajaran berhak menyandang gelar Siliwangi. Meskipun memang tidak semua anak cucunya bisa dikatakan Siliwangi.
Karena gelar tersebut hanya kepada anak cucu tertentu yang pantas dan menjadi pemimpin yang dapat menebar wewangian kepada masyarakatnya atau kokolot dalam bahasa sunda.
Tahun berapa adanya kehidupan masyarakat pajajaran salah satu patokannya adalah angka 0 8, 1 sebagaimana tertera pada batu makam sang yang sungging prabangsa di cikembar Sukabumi. Ini adalah tahun masehi, menurut orang tua. Hal itu menunjukkan bahwa Siliwangi pada zamannya telah mengukir budaya tulis yang ada di batu, tulis di cicatih maupun di kawali.
Sebagai ilustrasi bagi generasi berikutnya dan konon nenek moyang tersebut mulai menulis dengan mempergunakan jemari ujung kuku kuku yang kita kenal merupakan tanda doraka dan dari sisa jasad kulit manusia ketika diciptakan oleh karena itu ternyata ampuh dan tajam terhadap batu sekalipun. Malah menurut informasi orang tua tentang angka dan bahasa pun banyak dipelajari dari alam tulisan pada batu itu dikenal dengan istilah aksara.
Lingga sangkala dalam situasi zaman sengsara atau jaman prihatin itu diistilahkan mikro golgo. Nah dari situasi mikro qolbu orang tua dulu mempelajari dan meniru huruf yang ada di dedaunan maupun buah buahan bahkan sampai sekarang dari daun dan buah itu tetap masih ada walaupun hanya berupa garis ikal dan berliku tetapi tetap mirip dengan tulisan yang dibuat orang tua dulu.
Sementara berkaitan dengan kondisi alam pada zaman itu, kebudayaan manusia masih serba purba dan primitif alat maupun perkakas untuk menunjang kehidupannya sangat sederhana sekali. Adapun yang mereka ciptakan mula-mula kampak pisau maupun tombak. Semuanya dipergunakan sebagai alat untuk berburu - Kisah sejarah prabu siliwangi yang sebenarnya.
Post a Comment for "Kisah sejarah prabu siliwangi yang sebenarnya"