Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori dasar kemagnetan diawali dari adanya penemuan

Teori dasar kemagnetan diawali dari adanya penemuan

Teori dasar kemagnetan diawali dari adanya penemuan batuan magnet di Magnesia, Yunani. Batuan magnet ditemukan dalam jumlah banyak di daerah tersebut dan istilah magnet didasarkan dari kata magnitis lithos yang berarti batu Magnesia. Adanya perkembangan pengetahuan tentang teori dasar kemagnetan, manusia dapat memanfaatkannya untuk menciptakan berbagai jenis teknologi.

1. Konsep Gaya Magnet

Kemampuan magnet untuk menarik suatu benda lainnya terjadi karena adanya gaya magnet. Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh dorongan dan tarikan dari batuan magnet.

A. Sifat Magnet Bahan Suatu batuan magnet memiliki dua kutub yaitu kutub selatan dan kutub utara. Jika kutub sejenis didekatkan, akan tolak-menolak. Jika dua kutub yang berbeda jenis didekatkan, akan saling tarik-menarik. Berdasarkan sifat kemagnetannya, suatu benda dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

1) Bahan diamagnetik Bahan diamagnetik adalah bahan yang sedikit menolak garis gaya magnetik. Meski terletak sangat dekat dengan magnet yang sangat kuat , bahan magnet tidak dapat digunakan untuk memisahkannya satu sama lain berulang kali. Contoh bahan diamagnetik yaitu natrium, perak, bismut, raksa, emas, seng, merkuri, dan intan.

2) Bahan paramagnetik Bahan paramagnetik adalah bahan yang sedikit menarik garis gaya magnet. Contoh bahan paramagnetik yaitu aluminium, magneisum, titanium, fungston, dan platina.

3) Bahan Feromagnetik Bahan feromagnetik adalah bahan yang sangat kuat menarik garis gaya magnetik. Jika benda feromagnetik berada dekat dengan magnet maka magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, bahan feromagnetik juga dapat dijadikan sebagai magnet. Contoh bahan feromagnetik yaitu besi, logam, gadolinium, kobalt, nikel, dan sebagainya.

B. Cara Membuat Magnet Magnet terdiri dari dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam memiliki sifat kemagnetan secara alami tanpa campur tangan manusia. Adapun magnet buatan dibuat oleh manusia. Magnet buatan dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu magnet tetap dan magnet sementara. Magnet tetap atau magnet permanen adalah jenis magnet yang memiliki sifat kemagnetan yang bersifat permanen meskipun proses pembuatannya sudah dihentikan. Contohnya magnet bahan yang dibuat dengan cara digosok. Adapun magnet sementara atau magnet remanen adalah jenis magnet yang sifat kemagnetannya hanya sementara yaitu hanya terdapat sifat kemagnetan selama proses pembuatannya. Contohnya magnet yang dibuat dengan cara dialiri listrik.

1) Magnet elementer Magnet elementer adalah komponen terkecil yang menyusun suatu magnet. Magnet elementer pada suatu magnet tersusun secara teratur. Suatu bahan feromagnetik dapat dibuat menjadi benda magnet dengan menyusun secara teratur magnet elementernya. Melalui prinsip magnet elementer tersebut manusia dapat membuatbenda magnetik.

2) Pembuatan magnet Magnet dapat dibuat sendiri oleh manusia secara sederhana. Beberapa cara untuk membuat magnet dari bahan feromagnetik, yaitu sebagai berikut.

a) Menggosok Pembuatan magnet dengan cara menggosok dilakukan dengan menggunakan benda mag- netik seperti besi. Caranya dilakukan dengan menggosokkan besi pada salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan Arah gosokan dibuat searah sehingga unsur magnet yang ada pada letak besi akan teratur dan mengarah ke satu arah. searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi le- taknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah. Ujung - ujung besi berbentuk magnet yang telah ditempatkan akan tersedia . Kutub-kutub yang terbentuk bergantung pada kutub magnet saat menggosok. Di ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet.

b) Induksi Cara membuat magnet cara induksi dilakukan dengan meletakkan besi di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat dalam besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap sehingga letaknya teratur dan terarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik besi lain yang ada disekitarnya.

c) Dialiri arus listrik Magnet dibuat dengan melilitkan kawat penghantar arus listrik pada besi atau baja dan pada ujung kawat dihubungkan dengan baterai, baterai. Magnet elementer yang terdapat dalam besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya beraturan dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan bertindak sebagai magnet dan dapat menarik besi yang ada di dekatnya. Magnet yang dibuat dengan diarsir dialiri arus listrik disebut magnet listrik atau elektromagnet. Kutub magnet yang terbentuk tergantung dari arah arus ujung kumparan/ lilitan. Jika arah arus berlawanan jarum jam, ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan.

C. Penerapan Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-Hari Elektromagnetik atau sifat kemagnetan pada suatu benda dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk tertentu. Beberapa penerapan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.

1) Bel listrik sederhana Prinsip kerja bel listrik yaitu adanya rangkaian arus menjadi tertutup dan arus akan mengalir pada kumparan yang terpasang. Aliran arus listrik pada kumparan tersebut mengakibatkan besi di dalamnya menjadi elektromagnetik yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi.

2) Sakelar Sakelar listrik digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik pada rangkaian listrik. Pada saat sakelar ditutup, maka arus listrik akan mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi elektromagnet yang menarik kepingan besi lentur. Setelah kepingan besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan bersentuhan dan mengalirkan arus listrik. Ketika arus listrik mengalir, maka lampu atau alat elektronik lainnya akan menyala.

3) Telepon kabel Prinsip kerja dari telepon kabel yaitu dapat mengubah energi listrik menjadi energi bunyi. Saat terjadi pembicaraan, energi listrik akan mengalir pada kabel telepon yang menimbulkan pengaruh elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah diafragma besi lentur pada speaker telepon. Getaran tersebut yang akan menggetarkan udara di sekitarnya sehingga penerima pesan dapat mendengar di telinganya.

D. Cara Menghilangkan Kemagnetan Bahan Sifat kemagnetan suatu benda dapat hilang atau dihilangkan. Caranya dengan mengacak susunan magnet elementer yang menyusun suatu benda. Berikut beberapa cara mengacak susunan magnet elementer benda magnet.

1) Dijatuhkan/dipukul-pukul Suatu benda magnet yang dijatuhkan atau dipukul- pukul dengan benda keras akan kehilangan kemagnetannya. Susunan magnet elementer yang tidak teratur sedikit demi sedikit akan menyebabkan kemagnetannya hilang.

2) Dibakar atau dipanaskan Benda magnet yang dibakar akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementer. Adanya pembakaran maka susunan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Hal tersebut menyebabkan sifat kemagnetan pada benda berkurang bahkan hilang.

3) Dialiri arus listrik bolak-balik (AC) Benda magnet yang dialiri arus AC akan memengaruhi letak dan arah elementer: Perubahan susunan magnet elementer akan menyebabkan sifat kemagnetan benda hilang. Medan Magnet.

E. Medan magnet yang dimiliki oleh benda magnet dapat dilihat melalui garis-garis gaya magnet yang terbentuk. Caranya dengan meletakkan serbuk besi di sekitar batu magnet.. Secara bertahap, serbuk besi akan ditarik oleh batu magnet hingga membentuk garis-garis yang menuju ke kutub magnet. Arah medan magnet yang dihasilkan pada sebuah benda magnet berbeda. Akan tetapi arah medan magnet pada suatu titik selalu menyinggung garis medan di titik itu. Kesimpulan yang dapat diambil dari garis-garis medan magnet yang terbentuk, yaitu sebagal berikut.

1) Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.

2) Daerah yang garis-garis medan magnetnya rapat menunjukkan bahwa medanmagnetik yang kuat sedangkan daerah dengan garis-garis medan magnetnya renggang menunjukkan bahwa medan magnetnya lemah.

3) Garis-garis medan magnet tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis yang terdapat pada gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.

Post a Comment for "Teori dasar kemagnetan diawali dari adanya penemuan"