Desa ranca buaya digegerkan dengan meninggalnya seorang warga
Duel Mengerikan Dukun Dayak Melawan Pocong
Desa ranca buaya digegerkan dengan meninggalnya seorang warga dengan kondisi yang sangat mengenaskan tubuhnya kempis tak ada darah yang tersisa, bagian kepalanya bolong gini yang saat itu sedang beli obat untuk ayahnya. Ia melihat kejadian yang sangat mengenaskan gini. Yakin kalau pelakunya adalah pocong dulu, sebab dari tanda tanda lukanya sangat jelas, hanya pocong dulu lah yang mampu melakukan itu. Ini segera kembali ke ayahnya.
Ia memberi tahu tentang kebangkitan dulloh, namun saat itu raka sudah sangat renta. Dia tidak sanggup lagi bertarung melawan dullah hingga akhirnya raka memutuskan untuk pergi dari kampungnya dan menjauhi dulu tak ada yang bisa diandalkan lagi untuk melawan dulu anak gadis kecil pemilik jimat sakti itu sudah meninggal 5 tahun lalu. Dia mati muda menyusul keluarganya yang sudah lebih dulu meninggal. Jimat sakti tidak bisa digunakan kalau anak sudah tidak bernyawa.
Jimat itu dikuburkan beserta jasad anak atas dasar itulah raka mengajak keluarganya untuk menjauh dari dulu raka ingin hidup tenang. Dia tidak mau diganggu oleh pocong dulu yang sangat mengerikan dan sakti itu. Namun lain halnya dengan genih dia tidak tega melihat korban yang bergelimpangan di mangsa oleh pocong dulu ini pun diam diam pergi ke desa ranca buaya untuk menghadapi pocong dulu. Sementara itu di desa ranca buaya, warga berjaga, mereka penasaran makhluk apa yang sudah membunuh warganya, apa yang salah satu warga?
Ranca buaya berkeliling desa untuk memeriksa barangkali ada hal yang mencurigakan. Dan benar saja di Antara batang batang pohon apa yang melihat bayangan lelaki yang berdiri sambil tersenyum mengerikan. Ternyata dia adalah galuh yang sudah dikendalikan oleh pocong dulu galuh mencekik leher apa yang menggunakan lidahnya yang menjulur panjang. Apa yang berteriak minta tolong tapi semuanya sudah terlambat galuh menghisap habis darah apa yang sampai tubuhnya kempis kemudian galuh berjalan perlahan menyusuri desa tersebut.
Dari kejauhan, dia melihat warga sedang berjaga. Warga menyadari kedatangan lelaki asing itu. Mereka pun mendekati galuh dan menanyakan maksud kedatangannya ke desa tersebut, siapa kau dan apa yang kau inginkan dari desa kami? Ucap salah satu warga galuh tidak menjawab. Dia hanya tersenyum sinis kemudian galuh mencekik leher lelaki itu dengan satu tangan. Dia mengangkat tubuh si lelaki dengan sangat mudah. Semua warga panik mereka langsung membacok galuh ramai ramai. Tapi anehnya.
- Baca Juga Daftar Sejarah
Tubuh galuh kebal senjata tak mempan sama sekali galuh hanya tertawa terbahak bahak dengan suaranya yang bebas dan mengerikan dari belakang galuh tiba tiba saja muncul sosok pocong dulu. Sosok itu sangat mengerikan. Wajah dulu tetap utuh berkat ajian pancasona yang ia miliki. Kemudian semua warga ketakutan mereka lari lintang pukang sambil berteriak minta tolong 1 2 orang berhasil diberangus oleh pocong dulu yang sedang haus darah pocong itu benar benar membantai mereka.
Sementara itu, dari dalam rumah rumah warga kaum wanita mengintip kejadian mengerikan itu dengan penuh kengerian. Sebagian dari mereka menangis sesenggukan. Mereka tidak bisa berteriak sama sekali karena takut oleh pocong dullah pocong itu memang sangat buas. Anak anak kecil disembunyikan ke kolong ranjang dan ke dalam lemari pocong dulu pun melayang datar menyusuri desa ranca buaya dan tak lama kemudian geni muncul dia turun dari kuda.
Lalu kedua tangannya mengeluarkan api brajamusti geni tak takut sedikitpun melihat pocong dulu di hadapannya. Wanita itu pun berteriak sambil berlari sekuat tenaga menghampiri pocong duloh. Sementara itu, di samping kanan dulloh ada galuh yang sedang dikendalikan oleh pocong. Dulu wajah galuh penuh dengan darah. Dia lari menghampiri genih, kemudian gini lompat sekuat tenaga. Dia menghujamkan kedua tangannya yang penuh dengan api brajamusti galuh terpental sementara pocong dulu tidak.
Pocong itu tidak bergerak sama sekali, dia malah tertawa terbahak bahak sambil berdesis mengucapkan kata getih leher. Geni pun dililit oleh lidah pocong. Dulu tubuh geni diangkat gini, kesulitan bernapas, tapi kedua tangannya berusaha membuka mulut dulu agar lebih lebar. Kemudian gini berteriak binasalah kau teriak gini sambil menghujamkan api brajamusti ke mulutnya dulu api itu sangat besar berkobar kobar hentakannya menimbulkan efek kejut yang sangat dahsyat beberapa atap rumah sampai terpental karena hentakan ajian brajamusti yang dikeluarkan.
Ini sangat kuat, Tubuh dulu hancur lebur kulit dan tulangnya. Acak acakan itu jelas bukan ajian brajamusti sembarangan geni seumur hidupnya belum pernah mengeluarkan brajamusti sedahsyat itu galuh yang juga terkena ajian dari genih dia mati di tempat dengan kepalanya yang hancur geni terkapar di atas tanah wajahnya berkeringat napasnya ngos ngosan dengan tertatih tatih gini pun bangkit dia berteriak pada semua warga tolong tinggalkan desa ini selamatkan nyawa kalian sekarang juga.
Yakni dengan sisa tenaga yang ada. Dia memegangi dengkul tenaga geni sudah terkuras habis gini akan mengevakuasi warga desa ranca buaya. Wanita itu tahu kalau pocong dulu pasti akan bangkit lagi walaupun tubuhnya sudah hancur lebur, namun butuh waktu beberapa jam agar tubuh pocong itu kembali utuh. Hal ini diakibatkan karena ajian brajamusti yang dihantamkan begitu dahsyat. Satu persatu warga pun keluar dari rumah mereka, ada yang mengais anak dan ada juga yang memapah orang tua mereka semua.
Ketakutan dan menangis karena kehilangan suami dan ayah mereka yang mati di mangsa pocong dulloh. Mereka akan jalan kaki menuju desa seberang agar terhindar dari teror. Dulu desa itu dipisahkan oleh sungai yang amat besar. Ada jembatan gantung di sungai itu warga berbondong bondong menyeberangi sungai. Setelah semua warga berhasil keluar dari desa ranca buaya, kini giliran gini. Dia juga ikut keluar dari desa itu, namun sebelum gini pergi dia duduk sila di hadapan jasad sisa sisa tubuh dulu geni memejamkan matanya.
Ia berkomat kamit membaca mantra, kemudian asap keluar dari dalam tanah dengan meniup asap itu. Hal ini dilakukan untuk lebih memperlambat kebangkitan dulu. Setelah itu gini bangkit lalu pergi dari desa yang mencekam itu kini naik ke atas kudanya dan kembali mendatangi kampung kecil tempat ayah dan suaminya istirahat 3 jam setelah kepergian geni perlahan bercak bercak daging pocong dulu yang berserakan bergerak gerak daging itu tidak tertiup angin namun bergerak gerak dengan sendirinya.
Post a Comment for "Desa ranca buaya digegerkan dengan meninggalnya seorang warga"